MENURUNNYA sensitivitas
sel-sel tubuh terhadap aktivitas insulin dan kurangnya hormon insulin yang
diproduksi pankreas membuat pengidap diabetes memiliki kadar gula darah yang
lebih tinggi dari normal. Mengonsumsi makanan pun harus merasa bersalah atau
harus selektif. Untuk itulah para pengidap diabetes dianjurkan untuk mengontrol
diet. Makanan apa sajakah yang aman dikonsumsi?
Makanan apa
yang tepat? Berdasarkan
panduan yang dikeluarkan Asosiasi Diabetes Amerika (American Diabetes
Association/ADA), pengidap diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
yang mengandung karbohidrat dari whole grain, buah-buahan, sayuran,
serta susu rendah lemak. Selain itu, dianjurkan kalau 60-70% dari asupan kalori
sebaiknya berasal dari karbohidrat dan lemak tunggal tidak jenuh (canola oil,
minyak zaitun dan minyak kacang, alpukat dan kacang-kacangan), dan 15-20%
asupan kalori dari protein. Di samping itu disarankan membatasi asupan
kolesterol, yaitu kurang dari 300 miligram dan meminimalkan asupan lemak trans.
Oat. Oat mengandung
serat larut dalam air yang berfungsi memperlambat penyerapan
gula ke dalam darah serta mengurangi kolesterol darah. Peningkatan kadar
kolesterol merupakan salah satu faktor risiko penyebab diabetes.
Kacang polong,
buncis dan kacang panjang. Makanan ini kaya serat larut dan meningkatkan kadar gula
darah secara perlahan. Selain itu, jenis kacang-kacangan ini bisa menjadi
sumber karbohidrat, protein dan serat yang baik.
Apel, pir,
aprikot, cherries,
grepefruit (sejenis jeruk
besar dengan rasa yang agak pahit), jeruk, buah persik dan plum. Jenis
buah-buahan ini menyediakan serat larut dan melepaskan gula ke aliran darah
secara perlahan. Buah ini bisa menjadi pilihan kudapan yang baik bagi pengidap
diabetes.
Pasta, ubi jalar, dan roti gandum. Jenis makanan ini melepaskan energi secara perlahan serta bisa menjadi sumber karbohidrat yang baik bagi pengidap diabetes.
Pasta, ubi jalar, dan roti gandum. Jenis makanan ini melepaskan energi secara perlahan serta bisa menjadi sumber karbohidrat yang baik bagi pengidap diabetes.
Roti whole
grain, beras merah, pasta whole meal dan sarapan whole grain.
Semua makanan
ini kaya serat tidak larut. Selain itu, makanan ini juga mengandung seng dan
chromium yang berfungsi menguatkan kerja insulin.
Yogurt rendah
lemak dan susu skim. Kedua produk ini mengandung kadar lemak jenuh dan kadar
lemak total yang sangat rendah. Produk ni juga menyediakan karbohidrat, protein
dan kalsium.
Daging merah rendah lemak, unggas tanpa kulit, ikan dan tahu. Makanan ini bisa menjadi pilihan sumber protein yang rendah lemak. Membatasi asupan lemak bisa mencegah penambahan berat badan dan mengurangi risiko peningkatan kolesterol dalam darah.
Makarel, salmon dan sarden. Jenis ikan ini kaya asam lemak omega-3 yang diyakini bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Daging merah rendah lemak, unggas tanpa kulit, ikan dan tahu. Makanan ini bisa menjadi pilihan sumber protein yang rendah lemak. Membatasi asupan lemak bisa mencegah penambahan berat badan dan mengurangi risiko peningkatan kolesterol dalam darah.
Makarel, salmon dan sarden. Jenis ikan ini kaya asam lemak omega-3 yang diyakini bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Biji rami dan
labu. Biji-bijian ini
juga mengandung asam lemak omega-3. Anda bisa menambah biji-bijian ini ke
sereal Anda.
Buah dan
sayuran. Buah dan sayur
merupakan makanan yang kaya kalium. Kekurangan kalium bisa menyebabkan intoleransi
glukosa. Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori dan menyediakan berbagai
antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrisi yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh.
Sumber : MediaIndonesia.com